Setiap menjelang Lebaran, jalanan mulai padat, stasiun dan terminal ramai, dan media sosial penuh dengan cerita perjalanan pulang kampung. Yup, fenomena ini dikenal dengan nama mudik—sebuah tradisi khas Indonesia yang begitu lekat dengan momen Idulfitri.
Tapi, apa sebenarnya arti dari mudik? Dan kenapa begitu banyak orang melakukannya?
Secara bahasa, kata “mudik” berasal dari singkatan kata dalam bahasa Jawa: “mulih dhisik” yang berarti pulang sebentar. Istilah ini berkembang dan kini dikenal secara nasional sebagai kegiatan pulang ke kampung halaman, terutama menjelang Hari Raya Idulfitri.
Mudik bukan sekadar perjalanan pulang, tapi juga momen emosional dan sosial. Ini adalah waktu di mana banyak orang kembali ke akar—bertemu keluarga, bersilaturahmi, dan mempererat hubungan yang selama ini mungkin terpisah karena jarak dan kesibukan.
Mudik bukan sekadar pulang. Ia adalah simbol dari kerinduan, cinta keluarga, dan kekuatan tradisi yang menyatukan bangsa. Jadi, jika kamu pernah ikut mudik atau melihat orang terdekat bersiap pulang kampung, ingatlah bahwa di balik perjalanan jauh itu, ada kehangatan yang tak tergantikan.